I.
DEFINISI
Gothic sebenarnya bukan hanya ada
pada aliran musik ataupun gaya hidup/style tetapi juga bisa masuk dalam aliran
seni, bahkan tidak menutup kemungkinan gothic juga masuk ke dalam wilayah ideology
kearsitekturan. Mungkin terlalu banyak orang yang memandang miring para gothess
(penganut/pecinta gothic).
Kebanyakan orang beranggapan bahwa
gothic itu sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau satanic, padahal
bukanlah demikian kenyataannya. Memang tidak bisa dipungkiri jika para gothess atau
bangunan gothic selalu menampakkan dan menonjolkan diri mereka dengan style
yang gelap dan kelam (menakutkan menyeramkan). Mungkin dari situlah orang-orang
awam menganggap gothic itu terkait dengan satanic, suicidal, kekerasan dan
tindak anarki lainnya.
Arsitektur Gothic umum dikenal
dengan bangunan Cathedrals, abbeys, dan Parish Churces di Eropa. Selain
itu juga terdapat banyak istana, kerajaan, town hall, universitas, dan bangunan
pribadi.
Karakteristik yang paling tercermin
membentuk arsitektur Gothic adalah Cathedrals dan Churches. Era Gothic sendiri
kemudian berkembang menurut wilayahnya masing-masing. Seperti di Perancis,
Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, dan Polandia.
II.
SEJARAH
Gaya Gothic dimulai di Perancis abad ke 12 sampai 16
Masehi. Arsitektur Gothic dikenal sebagai periode “French Style”. Dimana
karakteristik desainnya adalah adanya pointed arch, the ribbed vault, dan the
flying buttress. Arsitektur Gothic umum dikenal dengan bangunan Cathedrals,
abbeys, dan Parish Churces di Eropa. Selain itu juga terdapat banyak
istana, kerajaan, town hall, universitas, dan bangunan pribadi.
Periode ini dimulai penyebarannya
dari Prancis. Sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya, yaitu adanya
kecenderungan untuk menambah ketinggian langit - langit hingga jauh melebihi
skala manusia, maka pada periode ini bentuk yang dianut merupakan bentuk
arsitektur vernakular Eropa dengan beberapa penyempurnaan.
Tipologi dan karakteristik bangunan
Gothic menjadi ciri khas puncak kejayaan pada Arsitektur Gereja.
Gaya Arsitektur Gothic dimulai pada
pertengahan abad 12 dan berakhir pada abad 16. Seni gothic diyakini juga
sebagai perwujudan seni barbarian. Di Inggris, tepatnya pada
abad 17 sampai 18 seni gothic dianggap sebagai seni yang tidak punya cita rasa
atau hambar dan juga dianggap sebagai seni yang menyimpang dari kaidah-kaidah
seni yang sudah ada.
Beberapa Negara yang menjadi titik
perkembangan arsitektur gotic adalah prancis, inggris, jerman, italia, spanyol,
belgia dan belanda. Maksud titik disini adalah yang paling menonjol dan
merupakan paling terbanyak bangunan gotic.
III.
CIRI
Ciri – ciri bangunan gothic adalah :
1. Ketinggian
langit-langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja-gereja dan
katedral.
2. Bentuk
busur yang meruncing, dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing
sebagai ciri arsitektur vernakular Eropa. Hal ini merupakan tuntutan iklim
salju.
3. Pengembangan
bentuk rib vaults—bentuk kubah yang menyerupai rusuk.Salah satu
pembeda arsitektur Gothic dengan periode sebelumnya adalah sistem konstruksi
kolom dan langit-langit tidak terpisah. Jadi antara kolom dan rusuk penyangga
atap menyatu. Sebagai pengembangan dari struktur busur silang yang banyak
digunakan pada periode sebelumnya, bentuk busur rusuk dapat dikatakan
terinspirasi dari bentuk ranting pohon. Pada perkembangan selanjutnya, susunan
rusuk yang terjadi malah menyerupai kipas.
4. Kolomnya
berkembang menjadi kolom strutural dan non struktural.
5. Adanya
jendela bunga (rose window). Kalua diartikan secara arsitektural kita mungkin
semua tahu bahwa itu adalah bukaan yang di maksudkan untuk pencahayaan, tetapi
selain itu rose window menurut pengertian religinya, bahwa disini diartikan
bahwa sebuah simbol firman tuhan yang artinya memasukkan cahaya kedalam hati
jemaat sehingga bisa menerangai hati mereka yang gelap (gereja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar