Minggu, 22 Januari 2012

ARSITEKTUR GOTHIC


       I.            DEFINISI
Gothic sebenarnya bukan hanya ada pada aliran musik ataupun gaya hidup/style tetapi juga bisa masuk dalam aliran seni, bahkan tidak menutup kemungkinan gothic juga masuk ke dalam wilayah ideology kearsitekturan. Mungkin terlalu banyak orang yang memandang miring para gothess (penganut/pecinta gothic).
Kebanyakan orang beranggapan bahwa gothic itu sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berbau satanic, padahal bukanlah demikian kenyataannya. Memang tidak bisa dipungkiri jika para gothess atau bangunan gothic selalu menampakkan dan menonjolkan diri mereka dengan style yang gelap dan kelam (menakutkan menyeramkan). Mungkin dari situlah orang-orang awam menganggap gothic itu terkait dengan satanic, suicidal, kekerasan dan tindak anarki lainnya.
Arsitektur Gothic umum dikenal dengan bangunan Cathedrals, abbeys, dan Parish Churces di Eropa. Selain  itu juga terdapat banyak istana, kerajaan, town hall, universitas, dan bangunan pribadi.
Karakteristik yang paling tercermin membentuk arsitektur Gothic adalah Cathedrals dan Churches. Era Gothic sendiri kemudian berkembang menurut wilayahnya masing-masing. Seperti di Perancis, Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, dan Polandia.

    II.            SEJARAH
Gaya Gothic dimulai di Perancis abad ke 12 sampai 16 Masehi. Arsitektur Gothic dikenal sebagai periode “French Style”. Dimana karakteristik desainnya adalah adanya pointed arch, the ribbed vault, dan the flying buttress. Arsitektur Gothic umum dikenal dengan bangunan Cathedrals, abbeys, dan Parish Churces di Eropa. Selain  itu juga terdapat banyak istana, kerajaan, town hall, universitas, dan bangunan pribadi.
Periode ini dimulai penyebarannya dari Prancis. Sebagai kelanjutan dari periode sebelumnya, yaitu adanya kecenderungan untuk menambah ketinggian langit - langit hingga jauh melebihi skala manusia, maka pada periode ini bentuk yang dianut merupakan bentuk arsitektur vernakular Eropa dengan beberapa penyempurnaan.
Tipologi dan karakteristik bangunan Gothic menjadi ciri khas puncak kejayaan pada Arsitektur Gereja.
Gaya Arsitektur Gothic dimulai pada pertengahan abad 12 dan berakhir pada abad 16. Seni gothic diyakini juga sebagai perwujudan seni barbarian. Di Inggris, tepatnya pada abad 17 sampai 18 seni gothic dianggap sebagai seni yang tidak punya cita rasa atau hambar dan juga dianggap sebagai seni yang menyimpang dari kaidah-kaidah seni yang sudah ada.
Beberapa Negara yang menjadi titik perkembangan arsitektur gotic adalah prancis, inggris, jerman, italia, spanyol, belgia dan belanda. Maksud titik disini adalah yang paling menonjol dan merupakan paling terbanyak bangunan gotic. 
 III.            CIRI
Ciri – ciri bangunan gothic adalah :
1.   Ketinggian langit-langit yang jauh melebihi skala manusia, terutama pada gereja-gereja dan katedral.
2.  Bentuk busur yang meruncing, dikarenakan keinginan untuk menciptakan atap meruncing sebagai ciri arsitektur vernakular Eropa. Hal ini merupakan tuntutan iklim salju.
3.      Pengembangan bentuk rib vaults—bentuk kubah yang menyerupai rusuk.Salah satu pembeda arsitektur Gothic dengan periode sebelumnya adalah sistem konstruksi kolom dan langit-langit tidak terpisah. Jadi antara kolom dan rusuk penyangga atap menyatu. Sebagai pengembangan dari struktur busur silang yang banyak digunakan pada periode sebelumnya, bentuk busur rusuk dapat dikatakan terinspirasi dari bentuk ranting pohon. Pada perkembangan selanjutnya, susunan rusuk yang terjadi malah menyerupai kipas.
4.      Kolomnya berkembang menjadi kolom strutural dan non struktural.
5.  Adanya jendela bunga (rose window). Kalua diartikan secara arsitektural kita mungkin semua tahu bahwa itu adalah bukaan yang di maksudkan untuk pencahayaan, tetapi selain itu rose window menurut pengertian religinya, bahwa disini diartikan bahwa sebuah simbol firman tuhan yang artinya memasukkan cahaya kedalam hati jemaat sehingga bisa menerangai hati mereka yang gelap (gereja)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar